Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto lakukan diskusi bilateral dengan Menteri Delegasi Perdagangan Luar Negeri dan Daya Ambil Ekonomi, Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, Franck Riester, di Jakarta, pada Selasa 15 Desember 2020.
Tatap muka mengulas peningkatkan jalinan kerja sama perdagangan dan investasi di antara Indonesia dan Uni Eropa, terutamanya Prancis. Tatap muka dikerjakan di selang lawatan kerja Menteri Frank ke Singapura, Indonesia, dan Korea Selatan pada 12—20 Desember 2020.



Pada tatap muka itu, ke-2 Menteri mengulas perubahan pembicaraan persetujuan kerja sama lengkap Indonesia-Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).



"Indonesia menyongsong perubahan persetujuan IEU-CEPA yang sudah diraih ke-2 faksi dalam 3 tahun paling akhir. Walau momen positifnya sedikit terusik wabah yang menyebabkan ditundanya pembicaraan kesepuluh, kedua pihak masih memiliki komitmen mengakhiri perundingan secepat-cepatnya," kata Mendag.



Menurut Mendag, Uni Eropa dan Prancis ialah partner perdagangan dan investasi penting untuk Indonesia. Karena itu, IEU-CEPA ialah perundingan fokus yang perlu dituntaskan oleh Pemerintahan Indonesia.



"Indonesia mengharap kedua pihak dapat capai persetujuan pada tahun akhir depan. Karena itu kami mengharap suport penuh Prancis untuk membuat lancar proses perundingan," pungkasnya.



Awalnya, pembicaraan IEU-CEPA sudah dikerjakan sekitar 9 perputaran. Perputaran paling akhir dikerjakan pada 2-6 Desember 2019 di Brussels, Belgia. Tetapi, perputaran kesepuluh terlambat karena Covid-19 dan ke-2 faksi lakukan pembicaraan intersesi virtual pada 15-26 Juni 2020. Perputaran kesepuluh diprediksi dikerjakan pada Maret 2021 dan diperkirakan usai pada tahun akhir 2021.



Dalam tatap muka ini, Mendag minta Uni Eropa dan Prancis untuk tingkatkan akses pasar produk Indonesia, terutamanya kelapa sawit.



Produk sawit Indonesia dan turunannya alami bermacam rintangan di pasar EU, diantaranya peraturan Renewable Energy Directive (RED) II, bea anti-subsidi (countervailing duties) pada biodiesel Indonesia, pengecualian dari stimulan pajak untuk bahan bakar alam di Prancis, dan kampanye negatif pada produk sawit.



Untuk mengulas rumor itu, EU dan negara ASEAN berkaitan setuju membuat barisan kerja (Gabung Working Grup) buat mengulas rintangan pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang minyak nabati. Tatap muka pertama diperkirakan berjalan pada Januari 2021.



"Kami menyongsong baik penyeluncuran barisan bekerja sama di antara EU dan beberapa negara ASEAN berkaitan untuk menangani rintangan yang ditemui oleh minyak nabati dalam capai SDGs. Diinginkan lewat komunitas ini diraih pengetahuan bersama-sama dan bergerak ke arah kerja sama yang bernilai di hari esok," papar Mendag.



Pada tatap muka ini, Mendag ajak Prancis melakukan investasi di Indonesia, terutamanya produk halal. Mendag sampaikan, ekonomi halal global sekarang ini berkembang dengan cepat, khususnya sebab kenaikan komunitas muslim yang berpengaruh pada keinginan barang dan layanan halal. Disamping itu, warga nonmuslim sudah memperlihatkan ketertarikan pada produk halal.



"Selaku negara muslim paling besar di dunia, Indonesia mempunyai arah menjadi pusat halal global. Indonesia sedang meningkatkan industri halal dalam negeri dan konsentrasi pada pengokohan rantai nilai halal. Karena itu, Indonesia menggerakkan perusahaan Prancis melakukan investasi di bidang halal," terang Mendag.



Ekonomi halal global lagi berkembang dengan kenaikan komunitas muslim yang diprediksi capai 2,2 miliar pada 2030. Sesaat konsumsi global produk minuman dan makanan halal pada 2018 capai USD 1,4 triliun dan diprediksi bertambah jadi USD 2 triliun pada 2024.



Indonesia berusaha jadi pusat halal dunia dengan meningkatkan industri halal lokal dan pengokohan rantai nilai halal. Rantai nilai halal meliputi halal hub wilayah, sertifikasi halal, kampanye halal pola hidup halal, stimulan investasi, dan kerja sama internasional. Indonesia merencanakan untuk meningkatkan sistem ketelusuran halal (traceability sistem) and mekanisme asuransi halal.



"Kemendag memberikan dukungan kenaikan export halal dengan usaha kenaikan daya saing produk halal, suport UMKM, rileksasi export dan import untuk maksud export, dan pengokohan akses pasar lewat promo dan kesepakatan perdagangan," tutup Mendag.



Menanggapi penebaran virus Corona, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto, akan batasi barang import yang masuk di Indonesia. Khususnya import yang dari China.

kunjungi situs dan link alternatif kami :

https://18.136.238.190/
https://18.138.116.189/
https://vegas188a.com/
https://vegas188.org/